Rabu, 20 Juni 2012

Asy Syeikh Al Imam Al Quthb Abul Hasan Sy Syadzili RA

Kelahiran, Nasab dan Masa Kecil Syekh Abil Hasan Asy Syadzily
Asy Syekh al Imam al Quthub al Ghouts Sayyidina Asy Syarif Abul Hasan Ali asy Syadzily al Hasani bin Abdullah bin Abdul Jabbar,
terlahir dari rahim sang ibu di sebuah desa bernama Ghomaroh, tidak
jauh dari kota Saptah, negeri Maghrib al Aqsho atau Marokko, Afrika
Utara bagian ujung paling barat, pada tahun 593 H / 1197 M. Beliau
merupakan dzurriyat atau keturunan ke dua puluh dua dari junjungan kita
Nabi Besar Muhammad SAW, dengan urut-urutan sebagai berikut, asy Syekh
Abil Hasan Ali asy Syadzily adalah putra dari :

Kasih Sayang Pada Fakir Miskin

Ja'far al-Khuldi - rahimahullah - berkata:
Saya mendengar al Junaid -rahimahullah -berkata: Saya mendengar Sari as-Saqathi berkata, “Saya tahu jalan pintas menuju surga: Jangan meminta apa pun pada seseorang, jangan mengambil apa pun dari seseorang, sementara Anda tidak memiliki apa pun yang bisa Anda berikan pada orang lain." Dikisahkan dari al-Junaid bahwa ia berkata, "Tidak dibenarkan seseorang mengambil sesuatu dari orang lain sehingga la lebih suka mengeluarkan (memberi) daripada mengambil."
Abu Bakar Ahmad bin Hamawaih, sahabat ash-Shubaihi - rahimahullah - berkata, “Barangsiapa mengambil karena Allah maka ia mengambil dengan penuh hormat, dan barangsiapa meninggalkan (tidak mengambil) sesuatu karena Allah maka ia juga mengambil dengan penuh hormat. Dan barangsiapa mengambil bukan karena Allah maka la mengambil dengan hina dan barangsiapa tidak mengambil bukan karena Allah maka dia juga tiak mengambil dengan hina."

Selasa, 19 Juni 2012

Bila Allah Mencintai Hamba

Syeikh Ahmad ar-Rifay
“Siapa yang menyampaikan hadits pada ummatku, dalam rangka menegakkan Sunnah, atau demi menghancurkan bid’ah, maka ia berada di syurga.”(Hr. Abu Nuaim dalam Al-Hilyah) Para ahli syurga, dalam hadits mulia ini, adalah mereka yang terus menerus menegakkan Sunnah, membelah bid’ah, demi menunggalkan Allah Ta’ala, tawakkal kepadaNya, iman dan cinta kepadaNya.
Anak-anak sekalian! Sebenarnya kekasih hati adalah Allah Swt. Bila Allah Swt mencintai hambaNya, Dia menampakkan rahasiaNya pada keagungan kekuasaanNya, dan Allah Swt, menggerakkan hatinya sebagai limpahan anugerahNya, Allah Swt, memberi minuman dari piala gelas cintaNya, hingga ia mabuk dari selain Dia, lalu dijadikannya berada dalam kemesraan, kedekatan dan kesahabatan denganNya, sampai ia tidak sabar untuk segera mengingatNya, tidak memilih yang lainNya dan tidak sibuk dengan satu pun selain perintahNya.

Selasa, 17 April 2012

Komersialisasi Pendidikan Indonesia

Pendidikan merupakan hal mendasar yang harus diperoleh oleh semua warga negara. Setiap warga berhak mendapatkan pendidikan yang layak, tanpa melihat status sosial warga tersebut. Hal ini diatur dalam konstitusi Negara Republik Indonesia, yaitu dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1. Namun idealitas ini sangat berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada dalam masyarakat. Salah satu penyebabnya adalah akibat meruaknya praktik komersialisasi pendidikan yang menyebabkan idealitas hanya sebatas impian belaka. Dewasa ini pendidikan semacam diperjualbelikan oleh sebagian oknum yang memegang kendali atas pendidikan dan lembaga pendidikan. Dengan embel-embel "pendidikan yang bermutu itu harus mahal" mereka berlomba mendapat keuntungan sebesar-besarnya. Akan tetapi, disadari atau tidak, mereka telah menciptakan jurang pemisah antara si miskin dengan si kaya.

Tulisan ini akan membahas tentang realitas komersialisasi pendidikan di Indonesia serta solusi yang sebaiknya dilaksanakan untuk mengikis praktik komersialisasi di Indonesia. Sebab, negara yang baik adalah negara yang memerhatikan pendidikan warganya.

UN dan Pudarnya Pendidikan Karakter

 Setiap menjelang ujian nasional (UN), para peserta UN selalu disibukkan dengan berbagai kegiatan untuk menyiapkan diri supaya bisa lulus ujian. Tidak terkecuali dalam menghadapi ujian tahun ini yang rencananya akan dilaksanakan pada pertengahan bulan April 2012 untuk tingkat SMP dan SMA sederajat.
Persoalannya adalah di setiap UN digelar hanya menguntungkan daerah-daerah yang mutu pendidikannya lebih tinggi, tetapi lebih merugikan daerah-daerah yang mutu pendidikannya lebih rendah. Kita seringkali menyaksikan sekolah-sekolah dengan kondisi bangunan yang menyedihkan, peralatan sekolah yang serba minimal, dan guru yang serba kekurangan.

Senin, 16 April 2012

TERSESAT DI SURGA (SUFI NEWS)

Seorang pemuda, ahli amal ibadah datang ke seorang Sufi. Sang pemuda dengan bangganya mengatakan kalau dirinya sudah melakukan amal ibadah wajib, sunnah, baca Al-Qur’an, berkorban untuk orang lain dan kelak harapan satu satunya adalah masuk syurga dengan tumpukan amalnya.
Bahkan sang pemuda tadi malah punya catatan amal baiknya selama ini dalam buku hariannya, dari hari ke hari.
“Saya kira sudah cukup bagus apa yang saya lakukan Tuan…”
“Apa yang sudah anda lakukan?”
“Amal ibadah bekal bagi syurga saya nanti…”
“Kapan anda menciptakan amal ibadah, kok anda merasa punya?”
Pemuda itu diam…lalu berkata,
“Bukankah semua itu hasil jerih payah saya sesuai dengan perintah dan larangan Allah?”

“Siapa yang menggerakkan jerih payah dan usahamu itu?”
“Saya sendiri…hmmm….”
“Jadi kamu mau masuk syurga sendiri dengan amal-amalmu itu?”
“Jelas dong tuan…”
“Saya nggak jamin kamu bisa masuk ke syurga. Kalau toh masuk kamu malah akan tersesat disana…”
Pemuda itu terkejut bukan main atas ungkapan Sang Sufi. Pemuda itu antara marah dan diam, ingin sekali menampar muka sang sufi.
“Mana mungkin di syurga ada yang tersesat. Jangan-jangan tuan ini ikut aliran sesat…” kata pemuda itu menuding Sang Sufi.
“Kamu benar. Tapi sesat bagi syetan, petunjuk bagi saya….”
“Toloong diperjelas…”

“Begini saja, seluruh amalmu itu seandainya ditolak oleh Allah bagaimana?”
“Lho kenapa?”
“Siapa tahu anda tidak ikhlas dalam menjalankan amal anda?”
“Saya ikhlas kok, sungguh ikhlas. Bahkan setiap keikhlasan saya masih saya ingat semua…”
“Nah, mana mungkin ada orang yang ikhlas, kalau masih mengingat-ingat amal baiknya? Mana mungkin anda ikhlas kalau anda masih mengandalkan amal ibadah anda?
Mana mungkin anda ikhlas kalau anda sudah merasa puas dengan amal anda sekarang ini?”

Pemuda itu duduk lunglai seperti mengalami anti klimaks, pikirannya melayang membayang bagaimana soal tersesat di syurga, soal amal yang tidak diterima, soal ikhlas dan tidak ikhlas.
Dalam kondisi setengah frustrasi, Sang sufi menepuk pundaknya.
“Hai anak muda. Jangan kecewa, jangan putus asa. Kamu cukup istighfar saja. Kalau kamu berambisi masuk syurga itu baik pula. Tapi, kalau kamu tidak bertemu dengan Sang Tuan Pemilik dan Pencipta syurga bagaimana? Kan sama dengan orang masuk rumah orang, lalu anda tidak berjumpa dengan tuan rumah, apakah anda seperti orang linglung atau orang yang bahagia?”
“Saya harus bagaimana tuan…”

“Mulailah menuju Sang Pencipta syurga, maka seluruh nikmatnya akan diberikan kepadamu. Amalmu bukan tiket ke syurga. Tapi ikhlasmu dalam beramal merupakan wadah bagi ridlo dan rahmat-Nya, yang menarik dirimu masuk ke dalamnya…”
Pemuda itu semakin bengong antara tahu dan tidak.
“Begini saja, anak muda. Mana mungkin syurga tanpa Allah, mana mungkin neraka bersama Allah?”
Pemuda itu tetap saja bengong. Mulutnya melongo seperti kerbau.

Rabu, 28 Maret 2012

Beasiswa Pemimpin Bangsa Angkatan 3 Maret 2012

Beasiswa Pemimpin Bangsa adalah program beasiswa pendidikan terpadu bagi mahasiswa berprestasi dari kalangan dhuafa di Perguruan Tinggi Negeri dengan pola asrama.

Latar Belakang Program

  1. Banyaknya lulusan SMA dan mahasiswa di PTN yang berprestasi dari kalangan dhuafa yang terkendala biaya pendidikan dan bea-hidup
  2. Perlu upaya sistematis untuk membangun mental dan karakter mahasiswa agar tidak sekedar memiliki prestasi akademik, akan tetapi juga memiliki jiwa kemandirian, kewirausahaan, kepemimpinan dan kemuliaan akhlak
  3. Perlunya gerakan kaderisasi calon-calon pemimpin negeri yang memiliki integritas keilmuan dan moral
Visi

  • Menjadi program beasiswa pertama dan terdepan yang mencetak 100 calon pemimpin bangsa pada tahun 2020.
Misi

  • Membantu mahasiswa berprestasi dari kalangan dhuafa agar dapat menempuh dan menyelesaikan pendidikan tinggi dengan hasil yang baik
  • Menyiapkan generasi calon pemimpin negeri yang memiliki kualifikasi akademik yang tinggi, memiliki jiwa kemandirian, kewirausahaan, kepemimpinan dan kemuliaan akhlak
  • Mencetak kader terbaik dari kalangan ummat Islam untuk menjadi pemimpin di masa depan
Sasaran

  1. Siswa SMA/MA/sederajat yang akan lulus UAN tahun 2012
  2. Siswa SMA/MA/sederajat yang lulus UAN tahun 2010, 2011 (Memiliki Ijazah)
Kualifikasi Peserta :
Syarat Diri dan Keluarga :

  1. Muslim,
  2. Laki-laki,
  3. Berasal dari Keluarga kurang mampu secara ekonomi,
  4. Memiliki Motivasi yang kuat,
  5. Memiliki mimpi yang spektakuler,
  6. Siap mengikuti semua aturan dan pembinaan asrama,
  7. Berkomitmen untuk peduli terhadap masalah keumatan, terutama,
  8. Memiliki kesehatan yang memadai sehingga tidak mengganggu kelancaran proses pembelajaran di perguruan tinggi dan selama pembinaan di Asrama.
Syarat Akademik dan Organisasi :

  1. Siswa SMA/MA/sederajat yang akan mengikuti UN pada tahun 2012,dengan tujuan SNMPTN wilayah Kota Bandung (ITB,UNPAD,UPI,UIN)
  2. Siswa lulus dari Satuan Pendidikan dan UN SMA/MA/sederajat tahun 2010, 2011, memiliki ijazah SMA/MA/sederajat,dengan tujuan SNMPTN wil Kota Bandung (ITB,UNPAD,UPI,UIN).
  3. Memiliki prestasi akademik tinggi dan konsisten berdasarkan pemeringkatan oleh Kepala Sekolah, yaitu: siswa yang masuk dalam peringkat terbaik di sekolah yang sama (bukan siswa pindahan) pada semester 3, 4, dan 5,
  4. Aktif berorganisasi Intra Sekolah
Jadwal Seleksi Peserta

  1. Tahap Pendaftaran : 01 – 31 Maret 2012
  2. Tahap Seleksi : 01 April – 10 Juni 2012

Bagi Anda yang berminat untuk berpartisipasi dalam program Beasiswa Pemimpin Bangsa, silakan akses informasi dan referensi lengkap mengenai tata cara registrasi program nya melalui link yang tercantum di bawah ini.
Beasiswa Pemimpin Bangsa Angkatan 3 Maret 2012 | LoKerNesia

Senin, 12 Maret 2012

12 Cara Menjadi Guru yang Baik

Siapkan minimal dua penugasan atau strategi saat mengajar, dijamin siswa akan sibuk sepanjang pelajaran. Cara yang ada di foto ini adalah siswa yang sdah selesai langsung ditunggu oleh tugas yang lain untuk dikerjakan.
Menjadi guru yang baik saat mengajar bukan soal sifat si guru tersebut tapi soal kemampuan mengatur irama pembelajaran. Guru yang sifatnya baik pun akan cepat marah jika muridnya sering berlaku tidak tertib. Salah satu hal yang membuat siswa tertib adalah kesibukan yang bermakna. Membuat siswa bisa sibuk namun tetap bermakna memang tantangan semua guru. Ada guru yang senang memberi soal sulit pada siswanya dengan harapan siswanya sibuk dan waktu mengajar dia tidak dipusingkan oleh masalah perilaku.
Padahal sebaliknya hal tadi hanya terjadi pada siswa yang perilakunya memang sudah baik, sementara anak-anak yang lain akan cepat bosan dan justru membuat ulah karena merasa gurunya memberi pekerjaan sulit tanpa jalan keluar. Karena pekerjaannya sulit membuat anak -anak yang memang sudah bermasalah pada perilaku akan timbul lagi keinginannya untuk membuat keributan dan ujung-ujungnya guru akan merasa gagal dalam mengajar siswanya di hari itu.
Ada beberapa cara untuk membuat jam pelajaran anda berlalu tanpa terasa baik kita sebagai guru maupun siswa sebagai penikmat cara mengajar dan perencanaan mengajar kita.
  1. rencanakan dalam seminggu perencanaan mengajar anda
  2. selalu update rencana pengajaran anda setelah dan sebelum mengajar
  3. tidur yang cukup setiap hari. Hal ini penting agar suasana hati kita terjaga dan tidak mudah emosi
  4. rencanakan pengajaran anda dalam team, jika tidak mungkin konsultasikan formal dan informal RPP anda pada rekan sesama guru.
  5. masuk kelas lebih awal bisa 3 menit atau 5 menit lebih awal.
  6. pikirkan 3 strategi atau rencana dalam mengajar, dengan demikian anak yang cepat selesai tetap punya kegiatan
  7. saat mengajar sempatkan memotivasi siswa. memotivasi itu bukan memuji karena memotivasi anda perlu mendalami karakter anak yang anda ingin motivasi
  8. tebarkan senyum pada seisi kelas
  9. ucapkan salam dengan semangat saat akan mengajar
  10. berikan soal yang menantang dan bukan sekedar sulit
  11. minta siswa untuk ajarkan siswa lainnya jika ia sudah selesai
  12. kurangi gaya  ‘one man show’ saat mengajar, kurangi semangat untuk menceramahi siswa. Biarkan siswa juga berbicara di kelas, berbagi mengenai strateginya dalam mengerjakan soal yang anda berikan.

Tips menjadi guru yang disukai siswa

Siapa yang tidak mau menjadi guru yang disukai siswa. Semua guru sepertinya mengharapkan ini. Tapi tahukah anda bahwa semakin minta disukai siswa semakin jauh kita dari kriteria guru yang layak disukai siswa? jika disukai siswa menjadi tujuan kita sebagai guru tidak ada yang namanya profesionalisme lagi, yang ada hanyalah menuruti apa yang siswa mau dan inginkan, bahkan bila yang diinginkan sudah keluar jalur kegiatan belajar dan mengajar.
Menjadi guru yang disukai bukan perkara mudah tapi juga tidak sulit, saya pribadi pun masih dalam upaya untuk bisa disukai siswa. Namun tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, dimana ada kemauan disitu ada jalan. Berikut ini adalah caranya.
  1. Tidak terlalu banyak melaksanakan metode ceramah
  2. Memberikan contoh kepada siswa apa yang ia ingin siswa lakukan. Jika anda sebagai guru berharap siswa anda hormat pada anda, silahkan terlebih dahulu menjaga harga diri siswa anda di kelas.
  3. Jika marah atau kecewa pada siswa, berbicara lah pada mereka dan bukan berteriak.
  4. berbagi senyum tulus pada semua siswa. Siswa yang dicap sebagai anak yang ‘bermasalah’ akan luntur dan akan menyukai anda jika anda berikan senyum pada mereka.
  5. Memotivasi siswa dengan cara memotivasi dan bukan menyindir.
  6. Menggunakan humor pada tempat dan saat yang tepat.
  7. Mudah diajak berteman oleh siswa dan bukan menjadi teman siswa. Mudah diajak berteman artinya anda pihak yang pasif dalam berkomunikasi namun tetap dengan cara yang profesional. Berusaha menjadi teman siswa hanya akan menyulitkan situasi anda dikemudian hari.
  8. Penyabar dan menganggap semua siswa sedang berproses. Hindari meneruskan warisan guru lain dengan melanjutkan cap yang sudah diterima oleh siswa tertentu.

Profesionalisme Guru

Pendahuluan
       Permasalahan belajar sebenarnya memiliki kandungan substansi yang “misterius’. Berbagai macam teori belajar telah ditawarkan para pakar pendidikan dengan belahar dapat ditempuh secara efektif dan efisien, dengan implikasi waktu cepat dan hasilnya banyak. Namun, sampai saat ini belum ada satupun teori yang dapat menawarkan strategi belajar secara tuntas. Masih banyak persoalan-persoalan belajar yang belum tersentuh oleh teori-teori tersebut.
      Kompleksitas persoalan yang terkait dengan belajar inilah yang menjadi penyebab sulitnya menuntaskan strategi belajar. Ada banyak faktor yang mesti dipertimbangkan dalam belajar, baik yang bersifat internal maupun yang eksternal. Diantara sekian banyak faktor eksternal terdapat guru yang sangat berpengaruh terhadap siswa. Sukses tidaknya para siswa dalam belajar di sekolah, sebagai penyebab tergantung pada guru. Ketika berada di rumah, para siswa berada dalam tanggung jawab orang tua, tetapi di sekolah tanggung jawab itu diambil oleh guru. Sementara itu, masyarakat menaruh harapan yang besar agar anak-anak mengalami perubahan-perubahan positif-konstruktif akibat mereka berinteraksi dengan guru.


            Harapan ini menjadi suatu yang niscaya terutama ketika dikaitkan dengan mutu pendidikan. Pembahasan mutu pendidikan betapapun akan terfokuskan pada input- proses-output. Input terkait dengan masyarakat sebagai “pemasok”sedangkan outuput terakait dengan masyarakat sebagai pengguna. Adapun proses terkait dengan guru sebagai pembimbing. Dataran proses inilah yang paling determinan dalam mewujudkan sitasi pembelajaran di sekolah baik yang membelenggu, atau sebaliknya membebaskan, membangkitkan dan menyadarkan.

SABAR

S A B A R 
 Sesungguhnya orang berakal itu
sabar atas penderitaan
Dihadapinya penderitaan itu
dengan berani dan tekun
dan berusaha dengan tenang
Untuk menanggulangi penderitaan
dan menolak bencana
Adapun orang bodoh
ia selalu takut
akan segala musibah yang menimpanya
sekalipun hanya kecil saja
Ia beranggapan bahwa
ia tidak mampu mengatasinya
dan tidak sanggup menolaknya
karenanya ia tidak bisa terlepas
dari padanya
dan tidak kuasa lari dari penderitaan itu
untuk menuju ke jalan
yang terjamin kebaikannya

Jumat, 09 Maret 2012

Guru = Profesional

Kata dasar Guru, banyak sekali artinya dalam bahasa keseharian kita. Ada yang bilang artinya sebagai pengajar, pendidik dan pembagi ilmu. Bahasa Jawa mengasumsikan sebagai diGUgu lan ditiRU yang artinya, diperhatikan dan ditiru segala tingkah lakunya yang positif. Itu sebabnya, saia menulis judul postingan ini, Guru = Profesional. Alasannya?
Kesabaran Guru Salah Satu Sikap Profesional
Menjadi guru dasarnya harus dari hati, bukan asal-asalan atau alasan yang menyangkut materi, meskipun kesejahteraan guru masih jauh. Guru itu profesi yang tanggung jawabnya sangat besar, tidak hanya tanggung jawab kepada murid yang diajarkan saja. Tetapi juga bertanggung jawab kepada pihak sekolah dan negara. Apalagi guru saat ini harus bersikap profesional dan harus berkualitas demi perubahan pendidikan yang lebih baik. Sikap profesional tersebut harus diterapkan dalam mengajar pada murid-muridnya. Terampil dan sabar dalam menghadapi peserta didik juga merupakan wujud profesionalitas diri. Tidak hanya harus intelektual tinggi namun juga punya kontrol emosi yang baik dalam menghadapi anak didik.
Guru, terima kasih telah menjadikanku pandai. Engkau telah mempersembahkan yang terbaik untuk generasi penerus bangsa Indonesia, untuk menjadi yang lebih baik dan lebih cerah di masa yang akan datang.

10 CIRI GURU PROFESIONAL

1. Selalu punya energi untuk siswanya
Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuam mendengar dengan seksama.
2. Punya tujuan jelas untuk Pelajaran
Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan bekerja untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas.
3. Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa  mempromosikan perubahan perilaku positif di dalam kelas.
4. Punya keterampilan manajemen kelas yang baik
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif,  membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen didalam kelas.

5. Bisa berkomunikasi dengan Baik Orang Tua
Seorang guru yang baik menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan membuat mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal kurikulum, disiplin, dan isu lainnya. Mereka membuat diri mereka selalu bersedia memenuhi  panggilan telepon, rapat, email dan sekarang, twitter.
6. Punya harapan yang tinggi pada siswa nya
Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua siswa dikelasnya untuk selalu bekerja dan mengerahkan potensi terbaik mereka.
7. Pengetahuan tentang Kurikulum
Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum sekolah dan standar-standar lainnya. Mereka dengan sekuat tenaga  memastikan pengajaran mereka memenuhi standar-standar itu.
8. Pengetahuan tentang subyek yang diajarkan
Hal ini mungkin sudah jelas, tetapi kadang-kadang diabaikan. Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan yang luar biasa dan antusiasme untuk subyek yang mereka ajarkan. Mereka siap untuk menjawab pertanyaan dan menyimpan bahan menarik bagi para siswa, bahkan bekerja sama dengan bidang studi lain demi pembelajaran yang kolaboratif.
9. Selalu memberikan yang terbaik  untuk Anak-anak dan proses Pengajaran
Seorang guru yang baik bergairah mengajar dan bekerja dengan anak-anak. Mereka gembira bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupan  mereka dan memahami dampak atau pengaruh yang mereka miliki dalam kehidupan siswanya, sekarang dan nanti ketika siswanya sudah beranjak dewasa.
10. Punya hubungan yang berkualitas dengan Siswa
Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang kuat dan saling hormat menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang dapat dipercaya.
Disarikan dari situs Apple for the teacher

Senin, 27 Februari 2012

11 Penyakit yang diderita Guru “Belum” Profesional

Guru profesional adalah guru yang meramu kualitas dan integritasnya. Mereka tidak hanya memberikan pembelajaran bagi peserta didiknya tapi mereka juga harus menambah pembelajaran bagi mereka sendiri karena jaman terus berubah. Ia harus terus meningkatkan kemampuan serta keterampilannya dalam berbagai bidang. Perningkatan kualitas ini tidak hanya didapat melalui ruang formal saja. Tapi juga bisa melalui pelatihan-pelatihan peningkatan kualitas guru.
Namun untuk menjadi seorang guru profesional, tidak lah semudah kita mengucapkan kata-kata. Membutuhkan kerja keras dan loyalitas terhadap apa yang harus dilakukan seorang guru profesional.
Disaat kita sedang berada di jalur untuk menjadi Guru Profesional, kita harus mampu melawan beberapa penyakit yang sering di derita oleh seorang guru.
ada 11 penyakit yang sering diderita oleh guru, penyakit itu antara lain:
  1. Tipes   : Tidak punya selera (monoton dan membosankan)
  2. Mual : mutu amat lemah (mutu lemah mau jadi guru bersertifikat pendidik? jangan ngimpi)
  3. Kudis : Kurang disipiln (murid disuruh disiplin, namun kalau kita tidak disiplin? ^$#&@$)
  4. Asma : Asal masuk kelas (kewajiban guru kepada peserta didik, bukan rutinitas)
  5. Kusta : Kurang Strategi (hoaammm… di kelas siswa bakal ngantuk berat :(
  6. TBC : Tidak Bisa Computer (Jaman Gini ga bisa komputer? haddeeeeehhhhh…… %$^%#@)
  7. KRAM : Kuram Terampil
  8. Asam Urat : Asal Sampaikan materi urutan kurang akurat (kualitas bos,, bukan kuantitas….)
  9. Lesu : Lemah Sumber (cuma pake 1 referensi, LKS pula :( ; pake internet… ga kenal internet? NDESO (by tukul arwana :D )
  10. Diare : Dikelas Anak-anak remehkan (Guru hanya menang belajar 1 malam dari siswa, apa masih meremehkan siswa?)
  11. Ginjal : Gajinya nihil jarang aktif dan terlambat (Penyakit yang paling parah :D , guru bukan cari uang, tapi cari nafkah batin :D .. ingat semboyan Pahlawan tanpa tanda jasa)
Memang bukan penyakit seperti yang ada di kamus medis. Namun 11 penyakit tersebut di atas sangatlah berbahaya dan bisa menular.
Mari kita berpikir positif dan melakukan yang terbaik dalam hal pendidikan, jangan sampai salah satu dari 11 penyakit itu menghinggapi kita.Jangan sampai pendidikan negeri ini menjadi rapuh hanya karena Tenaga Pendidik yang tidak kompeten. :D

Rabu, 11 Januari 2012

BAHAN AJAR COURSE LAB

CourseLab merupakan piranti lunak penyusun bahan ajar multimedia untuk e-Learning yang powerful dan mudah digunakan. CourseLab menawarkan lingkungan WYSIWYG (What You See Is What You Get) yang bebas dari pemrograman untuk menghasilkan bahan ajar interaktif yang dapat di publikasikan di Internet, Learning Management Systems (LMS), serta CD-ROM. Sistem yang Dibutuhkan Untuk dapat menjalankan CourseLab dan membuat bahan ajar yang dilakukan dalam tutorial ini menggunakan Personal Computer atau notebook, membutuhkan spesifikasi komputer sebagai berikut :
·         Sistem operasi Microsoft Windows XP
·         Ruang kosong harddisk minimal 50 MB
·         VGA Card dengan RAM 64 MB
·         Browser web Internet Explorer
·         Aplikasi player multimedia Windows Media Player
·         Plug-in Adobe Flash Player (untuk menjalankan file flash, dengan ekstensi *.swf) serta plug-in lainnya (Quick Time Player, Real Player, Shockwave Player, dan Java Runtime Environtment
·         Aplikasi Windows Movie Maker untuk melakukan pengambilan gambar via Web Camera dan melakukan perekaman suara via Microphone
·         Hardware tambahan berupa Web Camera dan Microphone
·         Koneksi Internet (untuk melakukan aktivasi aplikasi CourseLab) tapi menjalankan  E  learning ini tanpa konek interne, cukup klik folder 1 te rus klikstart .
E Learning  ini disusun untuk membantu guru  dan siswa dalam pembelajaran
1.Suku Banyak,
2.Fungsi Komposisi, 
            Agar dapat memahami keseluruhan materi, maka pembahasan harus dilakukan secara berurutan